Pada tanggal 30 Desember 2016 lalu, tepatnya 2 hari sebelum pergantian tahun, Madiun kedatangan tamu rombangan dari Yogyakarta yaitu Cak Nun atau EMHA Ainun Najib dan Kiai Kanjeng. Rombongan ini hadir memenuhi undangan acara sinau bareng yang digagas oleh MPM Honda Jawa Timur bekerja sama dengan majelis maiyah Warok Kaprawiran. Acara ini diselenggarakan bertempat di lapangan Gulun, Kota Madiun.
Acara ini dihelat dengan lancar tanpa ada halangan. Meskipun, sebelumnya wilayah Madiun dan sekitarnya sejak sore hari diguyur hujan, namun masyarakat sangat antusias mendenganrkan pemaparan ilmu dari Cak Nun. Ribuan orang datang dari berbagai penjuru eks karesidenan Madiun bahkan dari luar kota seperti Nganjuk dan Kediri. Mereka duduk dengan rapi dan anteng beralaskan tikar plastik meskipun ada beberapa sudut lapangan tergenang air.
Acara Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng ini dibuka penampilan dari kelompok musik Jenar. Kelompok musik Jenar adalah kelompok musik mayoritas siswa SMA Nusantara. Dalam pementasan ini, Jenar menampilkan fragmen musikal dengan judul “ilmu tinuku kanthi laku”. Tak lama kemudian, Kehadiran Cak Nun di atas panggung disambut dengan Pencak Silat yang dibawakan para pendekar yang berasal dari berbagai perguruan silat yang ada di Madiun seperti SH Teratai, SH Winongo, IKSPI, Tapak Suci, Cempaka Putih, Pandan Alas, Bunga Islam, dan PSHP.
Cak Nun pada awal pembukaan acara sangat mengapresiasi, senang, berterima kasih, dan memuji pesilat tersebut. “Silat bukan hanya untuk kuatnya badan, tapi untuk kuatnya hati dan pikiran. Supaya kuat menjalani kehidupan. Kuat dari ujian-ujian. Kuat tidak terpengaruh oleh berita-berita yang jelek. Kalau pemerintah mau belajar kepada silat, mereka tau silat akan lebih kuat dari kungfu. Silat bukan soal bela diri, tapi jurus dalam menghadapi kehidupan, menghadapi masa depan, supaya tidak mudah dikungfu oleh penjajah,” Kata Cak Nun.
Cak Nun juga memberikan semangat dan motivasi kepada para pesilat dan warga masyarakat bahwa para pesilat ini merupakan tunas-tunas yang akan menjadi pemimpin untuk masa depan Indonesia. Pada kesempatan itu pula Cak Nun mengingatkan agar tahun 2017 nanti pemerintah harus belajar kepada potensi rakyat atau potensi budaya masyarakat. Kepada para pesilat ini, Cak Nun berpesan, “Bawalah silat untuk memahami kehidupan. Supaya Anda menang terhadap siapapun dan apapun yang menjajah dan menghancurkan Indonesia dan Islam”. Selain itu, Cak Nun juga mengingatkan bahwa silat yang mereka jalani ada hubungannya dengan Allah dan ibadah mereka. “Silat memberi ilmu kepada ibadahmu, ibadahmu memberi ilmu pada silatmu.”
Belum ada tanggapan untuk "SINAU BARENG CAK NUN DAN KIAI KANJENG DI MADIUN"
Posting Komentar