Setiap memasuki bulan Agustus, bisa dipastikan masyarakat
Indonesia selalu menyiapkan bebagai acara untuk menyambut dan merayakan hari
kemerdekaan Republik Indonesia. Acara untuk merayakan hari kemerdekaan Republik
Indonesia adalah perlombaan. Lomba yang menjadi ciri khas HUT RI dan setiap
tahun tidak pernah absen diadakan adalah panjat pinang. Sebenarnya panjat
pinang sudah tidak ada karena susah mecari pinangnya dan meskipun ada, batang
pohon pinang harganya sangat mahal. Karena kreativitas masyarakat Indonesia,
pinang itu sekarang diganti dengan bambu untuk lebih menghemat biaya. Ada juga
disebagian tempat, lomba panjat pinang ini dimodifikasi mengganti pinang dengan
batang pohon pisang yang dipasang terbalik.
Salah
satu tempat yang mengadakan acara panjat pinang adalah Dusun Buluh, Desa Krandegan,
Kec. Kebonsari Madiun. Dusun Buluh memiliki karang taruna atau organisasi
kepemudaan dusun yang salah satu kegiatan mereka adalah aktif mengadakan
berbagai perlombaan HUT RI. Karang taruna ini merupakan wadah dari pemuda
pemudi Dusun Buluh yang diberi nama Ikatan Remaja Buluh Asri (IRBA).
Sebagaimana lanjutan dari artikel sebelumnya, lomba panjat pinang ini merupakan
rangkaian dari perlombaan dari lomba sebelumnya. Namun, lomba panjat pinang ini
baru dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2016.
Jam
menunjukkan waktu 14.30 yang dimana warga dusun telah berkumpul di arena panjat
pinang. Sebelumnya, panitia telah menyiapkan sebatang bambu berdiameter sekitar
25 cm yang telah dilumuri dengan oli dan lemak hewan. Bambu tersebut ditanam
dengan kedalaman sekitar 1 meter. Pada atas bambu, telah dipasang berbagai
hadiah yang terdiri dari kebutuhan rumah tangga, makanan kecil dan alat
elektronik. Panitia memulai acara dengan membuka pendaftaran bagi warga yang
ingin mengikuti lomba ini. Ternyata, peserta yang mendaftar lumayan banyak,
terdiri dari pemuda dan dewasa. Panitia mengumumkan peraturan panjat pinang ini
dilakukan berkelompok dengan anggota kelompok masing-masing 5 orang. Dari hasil
pendaftaran ini, terkumpul 5 kelompok yang akan mengikuti lomba.
Lomba dimulai dengan kelompok pertama melakukan bentuk
formasi yang bertubuh besar paling bawah kemudian disusul dengan tubuh lebih
kecil dan begitu seterusnya. Lomba panjat pinang ini masing-masing kelompok
hanya diberi waktu sekitar 5 menit untuk mencoba memajat sampai atas. Jika
dalam waktu 5 menit tidak sampai, maka diganti oleh kelompok berikutnya.
Kelompok pertama yang memulai seperti hanya sebagai petugas pembersih, soalnya
dari pangkal bambu sampai atas dilumuri dengan oli dan lemak hewan. Dengan
bantuan kaos yang tidak terpakai (gombal),
kelompok pertama mengelap bambu namun tidak sampai bersih kesat. Sampai 5
menit, kelompok pertama gagal sampai atas bambu. Kemudian, kelompok kedua
mendapat giliran dan hasilnya sama saja. Begitu pula kelompok 3, 4 dan 5 juga
tidak berhasil menggapai hadiah di atas.
Ternyata campuran oli dan lemak sangat menyulitkan para peserta panjat pinang. Sorakan para penonton tidak mampu menambah semangat peserta panjat pinang yang terlihat sudah kelelahan. Segala upaya dan cara telah dikerahkan peserta untuk menggapai hadiah namun tak kunjung ada hasilnya.
Sampai pada pukul 17.10 wib tidak ada satu kelompokpun
yang dapat meraih hadiah di atas. Karena peserta sudah kelelahan dan waktu yang
memasuki malam, panitia lomba memberian kesempatan pemanjat untuk bebas memilih
siapa saja yang ingin memanjat. Namun, hasilnya tetap tidak ada seorang
pesertapun yang mencapai puncak bambu.
Akhirnya, panitia memberikan bantuan seutas tali tambang panjang sebagai bantuan untuk memanjat. Tidak berselang lama, ada peserta yang berhasil sampai di atas dan menjatuhkan hadiah.
Sorak sorai para penonton pun pecah sangat riuh melihat ada peserta yang berhasil sampai puncak mengiringi hadiah yang berjatuhan dari atas. Peserta yang ada dibawah mengumpulkan hadiah agar tidak diambil oleh penonton. Setelah peserta yang di atas tadi turun, barulah hadiah dibagiakan..
Dengan pembagian hadiah ini, lomba panjat pinang IRBA
pada hari itu selesai dan semua warga pulang. Namun, rangkaian acara HUT RI
ke-71 tidak berakhir sampai disini. Masih ada pengajian akbar dusun buluh dan
sebagai penutup ada jalan santai desa krandegan. Kedua acara ini akan dibahas
pada tulisan selanjutnya. Merdeeekaaaa!!
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Panjat Bambu IRBA: Dari Desa Krandegan, Madiun Untuk Indonesia. Bag-3"
Posting Komentar